Headlines News :
Home » , , » TINGKATKAN HASIL OLAHAN TEBU, KWT SAKINAH PRODUKSI GULA SEMUT

TINGKATKAN HASIL OLAHAN TEBU, KWT SAKINAH PRODUKSI GULA SEMUT

Written By Unknown on Senin, 01 September 2014 | Senin, September 01, 2014

Kamis, 8 Rabiul Akhir 1436 H / 29 Januari 2015 M
Reporter: Fitra Yadi

PSW IAIN Bukittinggi bersama KWT Sakinah
Bukik Batabuah - CMC. Untuk meningkatkan keuntungan hasil pengolahan tebu, PSW IAIN Bukittinggi memberi pelatihan membuat Gula Semut kepada KWT Sakinah Bukik Batabuah Agam Sumbar selama sebulan, sejak Rabu (30/12/14) sampai Rabu (28/01/15).


Firdaus, ketua Karang Taruna Bukik Batabuah kepada CMC menerangkan bahwa beberapa bulan yang lalu datang dosen IAIN Bukittinggi menemui wali nagari Bukik Batabuah menawarkan program pemberdayaan perempuan. Firdaus mengusulkan supaya program itu dibawa saja ke KWT (Kelompok Wanita Tani) Sakinah. Atas hasil kesepakatan kelompok, mereka memilih pelatihan pembuatan gula semut, dan didatangkanlah pelatih dari Lawang kecamatan Matur Agam.

Dra. Hasneni, M.Ag dan Dr. Silvia Hanani ketika ditemui CMC pada acara penutupan pelatihan di jorong Batang Silasiah nagari Bukik Batabuah mengatakan bahwa kegiatan ini adalah program Pusat Studi Wanita (PSW) IAIN Bukittinggi dalam hal pengabdian masyarakat yang dibiayai oleh Kemenag Pusat.

Gula Semut adalah gula merah yang dijadikan bubuk (saka bubuk) dan sering pula disebut orang sebagai Brown Sugar. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasarnya adalah air tebu atau air nira kelapa dan bisa juga air nira palem.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dengan mengkonsumsi produk organik, sekarang permintaan pasar terhadap gula semut meningkat terus dari waktu ke waktu atas pertimbangan kepraktisan dan efisiensi penggunaan. Aromanya pun lebih harum dan lebih tahan disimpan lama dibanding gula cetak karena kadar airnya hanya 3 % saja.

Dengan menggunakan metoda Energi 5 elemen, para peneliti diperoleh hasil bahwa gula pasir menghasilkan nilai negatif, baik bagi tubuh maupun bagi pankreas, yang berarti merugikan bagi kesehatan. Sedangkan gula merah memberikan hasil positif bagi tubuh dan pankreas, yang berarti bermanfaat bagi kesehatan.

Gula pasir mempunyai dampak yang kurang baik bagi kesehatan pankreas dan tubuh. Gula pasir merupakan karbohidrat sederhana yang sulit dicerna dan diubah menjadi energi. Untuk mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu 3 menit. Tetapi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan waktu kira-kira 140 menit. Selain itu, indeks lelah pankreas mencapai nilai +5. Nilai ini berlalu untuk 1/2 sendok gula atau 1 sendok gula.

Dengan demikian, mengolah gula pasir menjadi energi merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan bagi pankreas. Pankreas yang normal hanya mampu mengubah 1/2 sendok makan gula pasir menjadi energi setiap hari. Berat 1/2 sendok makan gula pasir kira-kira 5 gram. Bila kita mengkonsumsi lebih dari 1/2 sendok gula, maka sisanya akan menjadi gula darah dan lemak tubuh. Akibatnya adalah orang menjadi bertambah gemuk, dan lama-kelamaan akan menderita diabetes. Dengan demikian, gula pasir merupakan makanan yang tidak sehat.

Sedangkan gula merah dapat mengkonversi gula menjadi gula darah  selama 3 menit juga. Tetapi untuk mengubah gula darah menjadi energi hanya dibutuhkan waktu 3 pula, lebih singkat. Indeks lelah pankreas dalam menghasilkan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi +0,00005. Ternyata lebih rendah kira-kira 100.000 x  dari gula pasir.

Ini berarti gula merah masih merupakan karbohidrat kompleks yang sehat. Dengan demikian, gula merah termasuk dalam makanan sehat. Pankreas mampu mengkonversi 9 sendok makan gula merah menjadi energi setiap hari atau kira-kira 90 gram. | CMC
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Hutri | CMC
Copyright © 2011. CMC - All Rights Reserved
Template Created by Hutri Published by CMC
Proudly powered by CMC