Senin, 18 Zul Hijjah 1434 H / 23 Oktober 2013 M
Pimpinan redaksi CMC (Canduang Media Center) Ajmal Hadi, melantik Miftahul Fikri sebagai urang dapua (crew) CMC yang baru pada Rabu siang (23/10).
Setelah mengikuti pendidikan dasar kejurnalistikan selama beberapa bulan, Miftahul Fikri dinyatakan memiliki kemampuan di bidang itu dan berhak mendapatkan sertifikat. Tidak hanya sampai disitu saja, ia juga diangkat menjadi wartawan muda di CMC. Dalam menjalankan tugasnya ia juga dibekali dengan kartu Pers yang diserahkan langsung oleh Ajmal Hadi.
Miftahul Fikri yang sekarang sedang menduduki bangku pelajaran kelas VII (3 SLTA) di Pondok Pesantren MTI Canduang ini adalah warga jorong Bingkudu nagari Canduang Koto Laweh.
Miftahul Fikri mengatakan bahwa "dari seorang penulis yang hanya amatiran yang tidak mengenal gaya tulisan sehingga dilatih menulis untuk sebuah media, saya menemukan hal lain dalam diri saya yaitu perkembangan tulisan dan wawasan sosial dalam diri saya".
Pimpinan redaksi CMC (Canduang Media Center) Ajmal Hadi, melantik Miftahul Fikri sebagai urang dapua (crew) CMC yang baru pada Rabu siang (23/10).
Setelah mengikuti pendidikan dasar kejurnalistikan selama beberapa bulan, Miftahul Fikri dinyatakan memiliki kemampuan di bidang itu dan berhak mendapatkan sertifikat. Tidak hanya sampai disitu saja, ia juga diangkat menjadi wartawan muda di CMC. Dalam menjalankan tugasnya ia juga dibekali dengan kartu Pers yang diserahkan langsung oleh Ajmal Hadi.
Miftahul Fikri yang sekarang sedang menduduki bangku pelajaran kelas VII (3 SLTA) di Pondok Pesantren MTI Canduang ini adalah warga jorong Bingkudu nagari Canduang Koto Laweh.
Miftahul Fikri mengatakan bahwa "dari seorang penulis yang hanya amatiran yang tidak mengenal gaya tulisan sehingga dilatih menulis untuk sebuah media, saya menemukan hal lain dalam diri saya yaitu perkembangan tulisan dan wawasan sosial dalam diri saya".
"Disini saya mendapatkan ilmu
kejurnalisan dalam setiap tulisan yang saya ketikkan. Semakin saya
menulis maka semakin saya coba menggali pikiran untuk memikirkan apa
yang belum pernah saya pikirkan sebelumnya".
"Saya merasakan pola
pikiran semakin berkembang karena setiap kali menulis kita dituntut
untuk selalu mengeluarkan ide-ide yang cemerlang, bagaimana kita
mengembangkan bahasa dalam tulisan kita".
" Untuk mencari sebuah
berita yang akan di tulis memang tidak mudah, butuh usaha yang keras
untuk berlari, mendengar dan melihat apa yang terjadi di sekitar kita
untuk menjadikannya sebuah tulisan yang bermakna dan bernilai guna".
" Pers bukanlah pembuka
aib, bukan pengumbar fitnah, namun sebuah media untuk berbagi
informasi dalam cerita dan tulisan kepada khalayak ramai. Maka saya
yang mencoba belajar menulis ini berpesan untuk pribadi sendiri agar
tetap semangat dan berfikir mengungkapkan informasi kepada semua
orang yang semoga akan menjadi sebuah ibadah. Dan untuk para pembaca
agar dapat meninggalkan kritik atas tulisan-tulisan yang akan
mendidik dan menjadikan dunia pers semakin berkembang" tukuk Fikri.
Dilaporkan oleh: Fitra Yadi
Dilaporkan oleh: Fitra Yadi
Posting Komentar